Relasi si Semut Merah

Empat semut merah berkerumu merayap melewati dinding dan berjalan naik beriringan sembari membawa secuil biskuit, mereka ingin mengangkut biskuit tersebut ke sarang mereka. Ada seekor semut yang mulanya ikut berkerumu dalam kelompok semut tersebut, tiba-tiba keluar dari kerumuan. Semut itu diam sejenak dan  berdiri di luar kerumuan sambil memperhatikan semut-semut lain
yang bergotong royong mengangkut secuil biskuit tersebut. Muncul lagi seekor semut lain dari kerumunan tersebut. Dia berjalan menghampiri semut pertama yang keluar lebih dulu.

"Haiii kawan, kenapa kau berdiam sendiri di sini? Tak kau lihatkah semut-semut lain bersusah payah menggotong secuil biskuit untuk makan malam kita semua? Tak inginkah kau membantu mereka?", kata semut kedua pada semut pertama

"Aku sedang berfikir, mana mungkin secuil biskuit yang kecil bagi manusia, namun rupanya berat bagi kita untuk mengangkatnya dapat kita pindahka ke sarang kita hanya dengan empat ekor semut merah?, sahut si semut pertama.

"Asalkan kita percaya dan saling bekerja sama tentu tidak akan mustahil. Sudahlah, lekas bantu mereka dan kita akan segera makan malam. Hari mulai gelap", kata si semut kedua.

Namun, semut pertama tidak lantas beranjak dari posisinya untuk membantu. Dia hanya memandang si semut kedua, seolah mencari kebenaran dari kata-katanya. Semut pertama berjalan meninggalkan semut kedua dan kelompok semut lainnya.

"Heeii, rupanya kau tidak mendengarkan ku. Kau tidak akan mendapat biskuit ini untuk makan malam", ancam semut kedua.

Semut kedua merasa kecewa dengan semut pertama yang meninggalkannya begitu saja, tapa mempedulikan mereka yang saat itu sangat memerlukan bantuannya. Semut kedua pun likut bergabung dengan semut-semut lainnya untuk mengangkat secuil biskuit yang rupanya sangat berat bagi mereka. Hanya secuil biskuit kecil dan tidak berharga bagi manusia, namun bagi semut-semut ini merupakan makanan terlezat yang berlimpah dan dapat memuaskan perut mereka. Semut-semut ini percaya mereka sanggup membawa biskuit itu ke sarang mereka, walaupun hanya dengan tenaga tiga ekor semut merah.

Setelah beberapa lama, rupanya mereka hanya mampu bergerak sejauh setengah meter dari tempat dimana mulanya mereka berkerumu, padahal sarang mereka masih setengah meter lagi dan mereka hanya mampu menempuh separuhnya. Ditengah kelelahan para semut lain, semut pertama muncul. Rupanya semut pertama membawa dua kawan semut lain untuk membantu mereka membawa biskuit tersebut. Semut-semut lain yang tadinya kelelahan langsung tersenyum. Akhirnya mereka semua bekerja sama membawa biskuit itu ke sarang. Sebelum senja, mereka sudah tiba disarang dan dapat menikmati "secuil" biskuit sebagai hidangan makan malam.

Dalam diri pribadi manusia tidak sepenuhnya dimiliki oleh individu itu sendiri, sebagian jiwa manusia mendambakan relasi dengan orang lain. Walau seseorang percaya dengan kemampuan diri  mereka,  namun bukan berarti tidak mengindahkan peran orang lain dan membiarkan dirinya sendiri yang sepenuhnya menjadi hero bagi kehidupannya. Setiap individu mempunyai bagian dan tempat untuk orang lain yang akan turut bermain dalam kehidupannya. Rasa sosial dan ketidaktahanan untuk berdiam diri dan merasakan kesepian akan menarik seseorang untuk berbaur, lantas menarik orang lain untuk ikut ambil bagian dalam kehidupannya. Keegoisan seseorang yang dominan hanya kan membunuh ruang gerak dan kebebasan kehidupan mereka.

Keep sociality!
GBU

Tidak ada komentar: